Selasa, 04 Desember 2012

Teori Atribusi

bermula dari wawasan bahwa setiap individu mencoba untuk memahami perilaku mereka sendiri dan orang lain bagaimana mereka sesungguhnya berperilaku. 
Teori Atribusi Harold Kelley (1972-1973)
Teori Atribusi yang berkembang pada tahun 1960-an dan 1970-an memandang individu sebagai psikologi amatir yang mencoba memahami sebab-sebab yang terjadi pada berbagai peristiwa yang dihadapinya. Ia mencoba menemukan apa yang menyebabkan apa, atau apa yang mendorong siapa melakukan apa. Respon yang kita berikan pada suatu peristiwa bergantung pada interpretasi kita tentang peristiwa itu. Teori Atribusi yang dikemukakan oleh Harold Kelley menyatakan bahwa kita menyimpulkan kausalitas internal maupun eksternal dengan memperhatikan tiga hal, yaitu :
Konsensus : apakah orang lain bertindak sama seperti penanggap
Konsistensi : apakah penanggap bertindak yang sama pada situasi yang lain
Kekhasan : apakah orang itu bertindak yang sama pada situasi lain atau pada saat itu saja.
seperti aplikasi berikut. Seorang pengawas pada perusahan kecil, melihat pegawainya tiba2 kelihatan rajin dan dia ingin mengetahui penyebab dari perilaku yang kariawannya tunjukkan saat itu. pengawas itu pun menduga-duga. apakah kariawan ini ingin mencari Muka agar mendapat pujian?, apakah kariawannya menyelesaikan pekerjaannya secepatnya karna pekerjaannya sedang menumpuk padasaat itu?, berbagai macam dugaan muncul dalam pikiran pengawas tersebut.persepsi pengawas pada saat menduga-duga lebih banyak dipengaruhi oleh faktor dalam perilaku psikologisnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar